Investasi yang Tepat untuk Mahasiswa yang Masih Pemula yang Bisa Dipilih

Karena masa depan yang tidak bisa diprediksi, maka sejak muda, harus bisa membagi pendapatan dan kemudian menggunakannya untuk hal yang berguna. Salah satu caranya adalah dengan investasi. Penanaman modal tersebut bisa dibeli di tempat tertentu bahkan saat ini di toko online tertentu sudah disediakan fitur untuk berinvestasi. Bagi mahasiswa yang masih pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu untuk penanaman modal.

Hal yang harus dipahami mengenai penanaman modal diantarnya adalah:



  • Setiap jenis penanaman modal memiliki resiko. Namun, tingkat besar kecilnya resiko tersebut tergantung juga dari imbal hasilnya. Semakin besar imbal hasilnya, maka resikonya juga akan semakin lebih besar.
  • Setiap produk penanaman modal memiliki izin. Misalnya, jika produk atau aset tersebut terkait pasar modal maka izinnya dari OJK jika menyangkut mengenai bursa berjangka maka izinnya dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.
  • Penanaman modal tidak selalu mahal misalnya jenis reksadana yang bisa dibeli dengan modal minimal Rp 100 ribu bahkan di toko online tertentu bisa dibeli dengan harga Rp 10.000.


Ada beberapa jenis investasi yang bisa dipilih oleh para mahasiswa dan juga pemula. Pertama adalah deposito. Jenis penanaman modal ini merupakan produk yang ditawarkan di bank dan hanya bisa diambil di waktu tertentu yang sudah disepakati sebelumnya saat pembukaan rekening. Jika Anda mengajukan pencairan sebelum waktunya, maka Anda bisa terkena biaya pinalti. Jika dibandingkan dengan tabungan biasa, deposito memiliki suku bunga yang lebih besar dan produk ini dilindungi oleh LPS.

Kedua adalah reksadana. Reksadana merupakan salah satu jenis penanaman modal yang termurah karena bisa dibeli dengan modal Rp 100.000 untuk jenis reksadana pasar uang. Reksadana tersebut memiliki resiko yang paling kecil jika dibandingkan dengan jenis reksadana yang besar. Untuk mengelola dana, ada manager investasinya yang bertanggung jawab termasuk dalam pengaturan strategi yang menguntungkan sehingga memberikan untung yang diharapkan. Jenis reksadana yang paling besar resikonya adalah reksadana saham yang cocok untuk Anda yang berani mengambil resiko dan untuk penanaman modal jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun.

Ketiga adalah logam mulia seperti emas. Jenis penanaman modal dengan produk emas ini merupakan jenis penanaman modal yang paling stabil diantara jenis yang lainnya. Cara pembelian yang mudah dan cepat ini bisa dibeli dalam bentuk emas batangan, emas perhiasan atau jenis emas coin. Walaupun potensi kerugiannya tetap ada namun tingkat kerugiannya kecil asalkan Anda tepat memilih waktu saat menjualnya.

Keempat adalah jenis peer to peer lending. Jenis penanaman modal yang terbilang baru di Indonesia ini belum banyak orang yang paham kecuali oleh orang yang update mengenai perkembangan teknologi. P2P lending ini memiliki sistem dimana Anda akan meminjamkan modal Anda ke pelaku bisnis secara umum sehingga nantinya Anda akan mendapatkan imbal hasil yang kompetitif. Normalnya, tingkat imbal hasil serta resiko dari P2P lending ada di antara saham serta obligasi negara. Penanaman modal ini bisa dibeli dengan modal Rp 100 ribuan dan keuntungan yang bisa diperoleh sekitar 18% per tahunnya.

Kelima adalah forex atau valas. Untuk investasi jenis foreign exchange atau forex Anda setidaknya harus belajar terlebih dahulu mengenai saham atau membaca pergerakan pasar modal. Penanaman modal ini berbentuk perdagangan mata uang international dan kemudian Anda ‘bermain’ pasar modal dengan cara menukarkan uang dengan mata uang asing yang masih memiliki margin keuntungan yang tinggi.

© Copyright 2017 CaraPas - Cara Efektif dan Tips - All Rights Reserved - Theme By BLAGIOKE