Tekanan darah memiliki peran untuk mengalirkan darah ke seluruh pembuluh darah dalam tubuh. Tekanan darah secara umum bervariasi akan naik dan turun setiap harinya. Namun jika terjadi tekanan darah tinggi melebihi batas normal secara terus-menerus, maka bisa disimpulkan mengalami penyakit darah tinggi atau hipertensi. Umumnya, pada orang dewasa dengan kondisi sehat akan memiliki tekanan darah sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Sehingga jika seseorang memiliki hipertensi maka tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih.
Kondisi
tekanan darah tinggi akan sangat berbahaya, karena jantung akan dipaksa memompa darah lebih keras agar bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sehingga bisa menimbulkan berbagai penyakit lainnya, seperti stroke, gagal jantung, serta gagal ginjal. Gejala yang mengindikasikan hipertensi bisa terlihat dengan ciri-ciri, seperti sakit kepala yang kuat, sering kesemutan, tengkuk terasa berat, mudah lelah, merasakan mual, dan mimisan.
Penyebab hipertensi bisa dikarenakan oleh berbagai hal. Namun jika dibedakan berdasarkan jenisnya, maka penyebab darah tinggi ada 2, yaitu primer dan sekunder. Penyebab darah tinggi primer merupakan kondisi serangan yang tidak diketahui secara medis penyebab munculnya. Sedangkan darah tinggi sekunder merupakan kondisi serangan yang disebabkan akibat kerusakan ginjal, adanya kelainan jantung, dlsb. Namun untuk penyebab hipertensi itu sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor pemicu, diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor genetik atau keturunan
Beberapa kasus penderita hipertensi disebabkan karena memiliki riwayat penyakit ini di keluarganya. Jika ada orang tua yang memiliki riwayat hipertensi, maka si anak juga bisa memiliki resiko untuk terkena hipertensi juga. Bahkan resiko yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan dengan mereka yang keluarganya tidak memiliki riwayat hipertensi. Terlebih jika dikombinasikan dengan gaya hidup yang tidak sehat.
2. Obesitas
Bukan hal baru lagi jika obesitas memang sering menjadi pemicu timbulnya berbagai macam penyakit. Pada kasus hipertensi, lemak berlebih karena mengalami obesitas bisa berpengaruh pada meningkatnya tekanan darah.
3. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok memang sudah jelas-jelas tidak baik untuk kesehatan. Di dalam rokok terdapat kandungan zat-zat kimia berbahaya yang bisa merusak dinding pembuluh darah. Sehingga kebiasaan merokok ikut berkontribusi menyebabkan resiko penyakit hipertensi. Resiko ini tidak hanya terjadi bagi mereka perokok aktif saja, namun juga bisa menyerang pada perokok pasif.
4. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
Mengkonsumsi alkohol berlebihan akan berpengaruh pada kerja jantung. Saat meminum alkohol, maka jantung akan berdetak lebih cepat dan memompa darah lebih sering dari keadaan normalnya. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu alkohol juga turut memicu obesitas sehingga semakin memperparah penyakit hipertensi.
5. Stress
Tekanan dari pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa memicu stress. Stress yang dipupuk dan tidak segera diselesaikan akan memicu jantung untuk memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh. Efeknya bagian belakang kepala menjadi sering sakit kepala yang mengindikasikan tekanan darah perlahan meningkat.
6. Makanan yang terlalu banyak garam
Garam ternyata bisa menjadi penyebab penyakit hipertensi. Hal ini karena garam akan menumpuk di pembuluh darah dan membuat dinding pembuluh menjadi tebal. Penebalan yang terjadi bisa menyebabkan saluran pembuluh darah semakin sempit dan berakibat tekanan darah semakin tinggi.
7. Faktor usia
Faktor usia juga turut berperan menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Karena sebuah fakta menunjukkan penyakit ini menyerang pada orang di usia lebih dari 60 tahun. Seiring bertambahnya usia, kondisi organ tubuh termasuk jantung dan pembuluh darah akan semakin mengalami penurunan fungsi. Terlebih jika semasa muda tidak menerapkan gaya hidup sehat, maka resiko terkena hipertensi semakin tinggi.